Untuk memulai hubungan kerja sama dengan bangsa lain kita harus mengetahui kebiasaan atau tata krama dari bangsa tersebut.Dengan mengetahui etika, kebiasaan bangsa lain yang akan diajak kerja sama akan memperlancar hubungan dari kerja sama tersebut.
Semangat reformasi menginginkan penampilan yang lebih baik dan lebih benar sesuai dengan aturan yang ada dari masa lalu yang akan diawali dengan mengevaluasi tentang aturan yang baik dan yang tidak baik yang sering kali ditemui yaitu tentang etika . Sikap masa lalu yang baik dikembangkan terus yang jelek diperbaiki atau diganti dengan yang lebih baik. Salah satu yang perlu digarisbawahi dalam era reformasi ini adalah tata krama /sopan santun. Setiap hari kita berjumpa dengan yang namanya tata karma, disetiap aktivitas kehidupan ini diperlukan suatu cara untuk bersikap yang sesuai dengan aturan budaya setempat. Masalah sopan santun banyak diperlukan orang. Apakah itu dikalangan keluarga, disekolah-sekolah ataupun dalam bentuk ceramah. Masalah sopan santun merupakan tolak ukur suatu bangsa, bukan bagi bangsa Indonesia saja yang terkenal didunia mempunyai kebudayaan yang tinggi, namun juga berlaku bagi bangsa-bangsa yang lain.
Kata etika berasal dari bahasa Perancis yakni Etiquette, yang mempunyai dua arti yang pertama berarti label ( Inggris ) yang kedua adalah yang dipergunakan antar bangsa dan antar manusia dalam pergaulan, yang berarti Manners dan dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai sopan santun atau tata krama . Dalam bahasa latin etika berarti falsafah moral yang merupakan pedoman cara hidup dipandang dari sudut budaya, susila dan agama.
Mengapa orang perlu mengetahui masalah etiket, karena dari tingkah laku seseorang, kita dapat mengetahui karakter orang tersebut. Etiket dapat diterapkan dimana saja, tidak hanya dalam pertemuan pesta, akan tetapi juga pada kesempatan lain di banyak acara. Berlaku sopan juga dilihat dari cara berbicara, misalnya jika berbicara dengan orang yang lebih tua, dengan majikan bahkan dengan pembantu rumah tangga, hendaknya kata-kata yang diucapkan harus sopan agar tidak menimbulkan reaksi yang tidak baik atau menyinggung perasaan. Terlebih jika berbicara dalam bahasa asing pembicaraan hendaknya diucapkan dengan laval yang jelas dan lancar tanpa menimbulkan salah pengertian terlebih jika masuk dalam tingkat perundingan.
Berbicara dengan baik dan benar mempunyai kepiawaian tersendiri oleh karena itu tidak semua orang mempunyai keahlian tersebut, namun sebenarnya kepandaian berbicara bisa dilatih. Suatu percakapan dapat merupakan sarana untuk bertukar pikiran. Dalam pergaulan kita harus pandai berbicara, pandai bertanya dan pandai mendengarkan.
Lanjutkan membaca ‘TATA KRAMA JEPANG ( AISSATSU)’
Komentar Terbaru