jika kita lihat pada saat ini banyak kegiatan hari hari bersejarah kaum perempuan dirayakan sebagai seremonial yang sebagian besar berkaitan dengan perempuan. Kegiatan tersebut kurang relevan dengan situasi/kondisi masa kita yang mengarah kepada zaman moderen yang didukung oleh teknologi canggih. Dalam memperingati hari Kartini, masih banyak yang mengadakan kegiatan : memasak, memasang dasi pada suami, merangkai bunga, peragaan kebaya dan sanggul dll. Mengapa kegiatan tersebut tidak diisi dengan berbagai kegiatan yang lebih moderen dan profesional misalnya : Berpidato dalam bahasa Indonesi dan Inggris, Perlombaan mengetik dengan Format yang profesional, Tentang membaca puisi, lomba lawak dll.
Kalau kita mau kritis mengkaji cita-cita Kartini un tuk kaum perempuan, satu hal yang teramat penting adalah PENDIDIKAN Kartini sadar bahwa satu-satunya jalan untuk bangkit dari kebodohan dan kekolotan hanyalah melalui pendidikan. Itu sebabnya dalam salah satu surat Kartini kepada sahabatnya di Belanda ( Tuan Abendanon ) ia mengutarakan keinginannya untuk sekolah ke Belanda pada tingkat yang lebih tinggi, seperti halnya saudara Kartini yang laki-laki.
Tapi sayang tradisi Jawa saat itu yang dikatakan oleh Kartini sebagai tradisi kolot, mengalahkan cita-cita Kartini yang sangat mulia. Kartini boleh meninggal dunia untuk selama-lamanya, tapi untuk cita-cita dan semangat Kartini tidak boleh kita lupakan. Kita harus bangkit dari kebodohan dan kekolotan tradisi dengan pendidikan. Semangat Kartini masih membara dalam benak kaum perempuan bahwa pendidikan adalah kunci untuk kemajuan. Seperti pada saat ini pemerintah kita sangat intens pada bidang pendidikan ini seperti misalnya disisihkan dana untuk setiap anggaran pada SKPD sebanyak 20%. Semangat tersebut diperkuat lagi oleh semangat Ki Hadjar Dewantara tokoh pendidikan Nasional. Sebenarnya antara Kartini dan Ki Hadjar Dewantara tidak ada perbedaan dalam semangat mereka untuk mengentaskan rakyat dari kebodohan. Demikian juga pada saat ini banyak kita jumpai Pimpinan yang melulu sibuk hanya dengan kegiatan rutin : menghadiri undangan, membalas surat, rapat, membuat laporan, tapi tanpa memikirkan membuat program-program baru yang membawa ke pembaharuan, yang membawa perubahan, semua kegiatan hanya copy paste dari pimpinan sebelumnya, sehingga tidak ada perubahan, dari tahun- ke tahun ya begitu- begitu saja, prinsipnya yang penting ada kegitan sudah cukup. Tidak memikirkan apakah kegitan itu masih sesuai dengan masa kini atau tidak pokoke copy paste selesai.
Pada intinya pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku serta proses pendewasaan seseorang. Untuk memperoleh pendidikan dimaksud hanya dapat dilakukan melalui 3 jalur :
1. Jalur pendidikan Formal yaitu segenap bentuk pendidikan yang diberikan secara terorganisasi dan berjenjang seperti { SD,SMP,SMA dan PT }
2. Jalur Pendidikan Non Formal, yaitu segenap bentuk pendidikan/pelatihan yang diberikan secara terorganisasi diluar pendidikan formal, seperti kursus-kursus, pelatihan dan magang.
3. Jalur Pendidikan Informal yaitu pendidikan atau pelatihan yang terdapat dalam keluarga atau dalam masyarakat, namun tidak terorganisasi. Misalnya praktek membuat kue, pakaian, obat tradisional, mendidik anak-anak, pendidikan seks, membuat taman yang asri, tehnik berpidato, managemen rumah tangga, pengelolaan keuangan dll, berdasarkan buku-buku bacaan, surat khabar, majalah, media masa elektronik, seperti televisi, internet, radio atau dari teman dekat/sahabat dll. Pokoknya kalau perempuan tidak mau terpuruk dalam kebodohan maka ia harus memiliki komitmen yang kuat untuk melawan kebodohan yang ada pada dirinya sendiri dengan meningkatkan keterampilan melalui salah satu jalur pendidikan diatas. Sebab hanya pendidikan kita bisa maju, bisa bangkit dari kebodohan dan kemiskinan serta kekolotan. Pendidikan yang akan merubah pola pikir yang kolot/tradisional menjadi berpikir dengan cara moderen dan sesuai dengan tuntutan zaman. Perempuan moderen itu paling tidak memiliki 3 B dan 1 S yang artinya :
B pertama Brain. Brain menunjukkan tingkat kecerdasan sesorang. Disini mengisyaratkan betapa pentingnya pendidikan bagi kaum perempuan, agar mereka bisa memilki kecerdasan, intelektual, kreatifitas, daya kritik, memiliki wawsan yang luas, serta pendirian yang teguh.
B Kedua Behavior Artinya seorang perempuan harus mempunyai kepribadian yang tangguh, perilaku terpuji,dan memiliki etika yang mapan.
B Ketiga Beauty. Disamping memiliki kecerdasan dan Kepribadian yang tangguh seorang perempuan juga harus menjaga inner beautynya.
Artinya sekalipun seorang perempuan kurang cantik secara fisik namun ia bisa menampilkan kecantikan yang lain yang muncul dari dalam dirinya sebagai akibat dari kecerdasan dan kepribadian yang telah ia miliki. Sebagai contoh ada seorang perempuan secara fisik memang kurang menarik/cantik, tapi karena ia adalah perempuan yang bisa mengembangkan potensi dirinya secara aktif, penuh kreatifitas, sopan santun dan rendah hati, sehingga membuat daya tarik tersendiri pada dirinya.Ia berani tampil beda dengan mengandalkan potensi diri yang dimilikinya dengan penuh percaya diri.
Dan S adalah Spiritual, Artinya perempuan yang cerdas, berkepribadian dan cantik harus dilengkapi dengan iman, yaitu nilai-nilai agama yang dimilikinya. Agama adalah penuntun kehidupan kita pada perilaku yang baik dan sesuai dengan kehendak Tuhan. GBU.
Komentar Terbaru