15
Jun
09

PEMIMPIN VISIONER


Pemimpin Visioner adalah pemimpin yang tahu kapan harus berlayar mengikuti angin dan kapan harus berlawanan dengannya, untuk mencapai pelabuhan kesuksesan. Dengan demikian bahwa visi harus didasarkan pada pemahaman yang mendasar terhadap kompetensi inti serta kondisi dan posisi kita sekarang dalam sebuah organisasi.
Visi cenderung tidak dapat berhasil tanpa perubahan-perubahan pokok sebagai refleksi nilai-nilai dan budaya agamis. Keberhasilan sebuah visi organisasi dapat diusahakan apabila pemimpin berupaya secara terus menerus mengembangkan program-program baru. Visi baru dari sebuah organisasi dan menghindari kelemahan, oleh karena itu perlu diadakan analisis lingkungan internal. Harus dibuat strategi untuk mempengaruhi keputusan dan komitmen pimpinan tentang bagaimana memposisikan organisasi dalam lingkungannya.

Setiap organisasi harus memiliki pernyataan visi yang jelas, memberikan peran dan membuat penilaian realitas tentang prospek masa depan serta melakukan koordinasi dengan stakeholder. Perlu pemahaman visi dengan baik dan disosialisasikan dengan organisasi. Realita-realita baru diperlukan sebagai kekuatan visi, dan prestasi, inspirasi dinyatakan dalam batas-batas yang jelas. Batasan-batasan itu tidak harus membatasi visi tetapi justru menentukan lingkup dari apa yang dapat dicapai. Lingkup visi harus dirumuskan dan diuji realitasnya dengan menyeimbangkan kepentingan orang-orang yang mempunyai posisi penting didalam organisasi termasuk factor waktu, ruang dan maksud.

Pihak-pihak terkait dan kepentingannya ; setiap organisasi memiliki pihak-pihak terkait yang menentukan, pihak terkait adalah siapapun yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi organisasi atau sangat dipengaruhi oleh organisasi. Untuk memahami organisasi atau sangat dipengaruhi oleh organisasi.

Bagaimana memikirkan masa depan ?

Karena visi merupakan gambaran tentang masa depan yang diinginkan maka penentuan atau perumusan visi perlu mempertimbangkan segala sesuatu yang terkait dengan perumusan visi dimaksud. Sangatlah sulit memprediksi masa depan secara pasti bahkan ketidak pastian masa depan semakin tinggi karena semakin kompleksnya bidang yang diamati. Cara mudah untuk memprediksi masa depan antara lain : mengindentifikasikan semua katagori perkembangan lingkungan eksternal di masa depan yang mempengaruhi pernyataan visi. Membuat daftar harapan untuk sepuluh tahun setelah jangka waktu yang diperkirakan visi, membuat daftar evaluasi terhadap daftar harapan tersebut.

Menetapkan langkah-langkah untuk memilih visi yang tepat, yaitu melalui peran :
– Pemimpin sebagai pemersatu
– Membuat peta wilayah
– Menghasilkan visi-visi alternative
– Memilih visi yang benar
– Mengemas visi.

Proses penetuan visi suatu organisasi tidaklah mudah, melainkan sangat kompleks sejalan dengan semakin kompleksnya perkembangan atau perubahan bidang-bidang yang diamati dalam kaitan dengan visi tersebut. Untuk itu diperlukan seorang pemimpin yang visioner yang mampu menggerakkan dan memotivasi seluruh anggota organisasi untuk dapat belajar bersama dan berjalan bersama dalam rangka mewujudkan serta organisasi yang handal dalam mewujudkan tujuannya. Cara mencapai tujuan dan sasaran : dalam bentuk strategi yang kemudian dirinci kedalam kebijakan-kebijakan program operasional, dan kegiatan strategi bersifat menerjemahkan pemikiran ( rencana ) kedalam tindakkan operasional sehari- hari dari seluruh komponen Organisasi karena memperjelas makna dan hakekat organisasi. Seorang pemimpin Visioner harus dapat mengantisipasi keadaan/lingkungan yang akan dating yang bersifat lintas sector, dapat memahami resiko yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Memberikan arah dan dukungan pada pelaksana. Memberikan kesatuan pandang merupkan alternative terbaik untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Mempermudah pengelolaan organisasi berdasarkan kemampuan internal organisasi tersebut.


27 Tanggapan to “PEMIMPIN VISIONER”


  1. Juni 15, 2009 pukul 6:17 pm

    Hai.. Agnes surprise for ur business always a good writing. Indeed, a leader must have vision of the future, not static, but progressive future. Must have and make rich people our manage, as well as wise as I am President. Good Luck !

  2. Juni 16, 2009 pukul 12:03 pm

    Setiap organisasi harus memiliki, pernyataan Visi yang jelas, memberikan peran dan membuat penilaian realitas tentang prospek masa depan serta melakukan koordinasi dengan stakeholder, Ibu apakah pemimpin pemerintah sudah memiliki hal tersebut diatas ?

  3. 3 guskar
    Juni 16, 2009 pukul 4:26 pm

    Sangat mengasyikan diskusi di blog ini 😆
    Rumus perubahan itu ada tiga, tidak cukup hanya satu. Pertama, harus ada rasa tidak puas. Di negeri ini rasa tidak puas itu sudah meluas di mana-mana. Kedua, ada pemimpin yang visioner (seperti yg disebut mbak Agnes ini), dan harus dilengkapi oleh yang ketiga, yakni proses yang jelas. Proses yang jelas ini tidak sepenuhnya di tangan pemimpin, tetapi di tangan orang-orang pada layer kedua dan ketiga untuk menerjemahkan visi. Rencana dan strategi pembangunan misalnya, diciptakan oleh eselon satu dan dua. Visi tanpa rencana yang jelas cuma tinggal impian. Itu kelemahan orang kita. Kebanyakan cuma wacana, selalu bilang nanti, padahal nanti itu sudah jadi SEKARANG!. Akhirnya yang membuat rencana itu konsultan-konsultan asing, padahal harusnya kita yang buat.

  4. Juni 16, 2009 pukul 8:10 pm

    Selamat malam Guskar, lebih dari rencana adalah pelaksanaannya, ada kita temui pemimpin yang bermimpi membuat rencana tetapi tidak ada actionnya akhirnya jadilah seperti yang seperti Guskar katanya hanya sebatas wacana, Cape deh …..

  5. Juni 16, 2009 pukul 9:21 pm

    Salam kenal Bu Sekar, apakah di Kalteng ana Pemimpin Visioner ?, karena saya merasakan ketidak adilan dalam banyak hal, Tidak jujur dalam penghitungan suara, penghitungan suara banyak yang amburadul, ketika dihitung di Tempat penghitungan suara 5 ribu sampai ke kecamatan hanya 1250 apakah mental pemimpin kita tidak berubah ?, selalu melakukan kecurangan ? Bagaimana mau menjadi pemnimpin visioner, kalau dasarnya saja tidak dapat dia lakukan.

  6. Juni 16, 2009 pukul 11:39 pm

    moga tar yg jd presiden visioner 😀

  7. Juni 17, 2009 pukul 7:57 am

    -Pemimpin pada hakekatnya adalah orang yang dibekali ilmu dan seni untuk mempengaruhi orang lain sedemikian rupa sehingga mengikuti kehendak si pemimpin secara sukarela dan ikhlas.Pemimpin bukan sekedar memimpin tetapi juga bertindak sebagai ayah,guru,sahabat bagi orang yang dipimpinnya.Pemimpin yang baik mempunyai sifat kepemimpinan yang baik (misalnya tanggung jawab,kejujuran,dll) dan mengikuti asas kepemimpinan yang berlaku secara universal (misalnya memberi contoh didepan anak buahnya,memiliki kemampuan untuk mendahulukan yang lebih penting,dll)

    -Visi seorang pemimpin seorang pemimpin berbeda antara pemimpin suatu badan yang berdiri sendiri dan pemimpin dari suatu institusi yang berjenjang.Pemimpin dalam suatu institusi berjenjang sedikit banyak harus menyelaraskan visinya dengan visi institusi diatasnya

    -Blog panjenengan mantap dan berkualitas lho mbak.
    -Salam kenal,terima kasih

  8. Juni 17, 2009 pukul 9:53 am

    salam
    pemimpin yang visioner itu secara konseptual melekat pada semua tpe kepemimpinan ya bu? atau hanya pada…………………
    Pemimpin visioner itu benarkan lebih dominan dirinya untuk komunitas/ organisasinya dari pada dia yang harus lebih banyak menyesuaikan dengan komunitasnya?

    makaci ibu, sukses selalu

  9. Juni 17, 2009 pukul 4:05 pm

    Selamat sore shalimow, Hal yang mendasar memang demikian dan lebih agresif bersaing untuk memajukan organisasinya, gagasannya yang memikirkan masa depan mempengaruhi pemikiran dan tindakkannya, nilainya mempengaruhi visi dengan cara membentuk konteks untuk memajukan masa depan serta membentuk asumsi tentang masa depan, Terima kasih komentnya, Sukses untuk anda.

  10. Juni 17, 2009 pukul 4:10 pm

    Selamat sore Abdul Cholik, setuju dengan pendapat anda, bahwa pemimpin harus menjadi panutan hidupnya harus integritas, apa yang diucapkan sesuai dengan apa yang dilakukan, Pemimpin yang visioner harus selalu memahami nilai sendiri dan budaya organisasi, dan tentu harus memuaskan yang dipimpinnya, memiliki pembukuan yang baik, menghormati bawahan, memiliki loyalkitas dsb, Terima kasih komentnya, Sukses untuk anda.

  11. Juni 17, 2009 pukul 4:12 pm

    Menjadi harapan kita bersama ya Zoel ? Terima kasih komentnya, Sukses untuk anda.

    Regards, agnes sekar

  12. Juni 17, 2009 pukul 8:09 pm

    To : Robert,

    A Good leader must be visionary in order that all people receive and the progress, I hope that the president has type visioner. Thanks for your commentary and success.

    Regards, agnes sekar

  13. Juni 17, 2009 pukul 11:36 pm

    Mbak Sekar cantiknya kayak yang ditipi, pinternya kayak SBY yah. 🙄 Cocok untuk jadi pemimpin. Kalo aku sih memimpin diriku saja agak susah. 😀 Sip infone mbak.

  14. Juni 18, 2009 pukul 10:41 am

    selamat siang ibu agnes…
    postingan yang pas dengan moment pemilu!
    Menurut renald kashali di buku re-code your change DNA…”pemimpin atau organisasi tanpa visi di ibaratkan manusia yang di tutup matanya” jadi pemimpin yang g visioner, tidak tau harus di bawa kemana negara/organisasi yang di pimpin nya.
    wasalam, sukses untuk anda

  15. Juni 18, 2009 pukul 7:06 pm

    Selamat malam Heru, setuju seorang pemimpin yang sukses yang memiliki kepemimpiman Visioner, memikirkan jauh untuk masa depan, Apapun karakternya, tetap harus memiliki tipe kepemimpinan Visioner, Terima kasih Komentnya Sukses untuk anda.

  16. Juni 18, 2009 pukul 7:07 pm

    Untuk Mas Wandi, Mas Wandi pun sudah menjadi Pemimpin yang pasti untuk keluarganya, Terima kasih atas atensinya, Sukses untuk anda.

    Regards, agnes sekar

  17. Juni 18, 2009 pukul 10:30 pm

    pemimpin yg visionaris salah dah nemuin buanyak mbak, tapi tempatku kerja wehhh, naga2nya dah ga ketampung tuh. tapi yg dikit adalah pemimpin yg bijak mbak. yg memukul tanpa menyakiti, yg menghukum tanpa menghakimi. 🙂 saya rasa, rata2 pemimpin harus pandai berbicara, tp menurut sy kemampuan n keinginan untuk mendengar itu jauh lebih penting
    Btw, mantep banget neh postingannya, lam kenal ya mbak

  18. Juni 19, 2009 pukul 9:20 am

    satu tulisan yang menarik dalam taraf normatif.
    yang menjadi masalah adalah kadang-kadang kita belum bisa membedakan apakah posisi kita sudah sebagai pemimpin atau belum. sudah layak menerapkan kode etik pemimpin visioner di atas atau tidak.
    karena kita biasa memandang sebagai pihak ketiga, sebagai penonton yang sangat lugas dalam pengamatan namun kebingungan dalam hal praktiknya.
    salam sukses…

  19. Juni 19, 2009 pukul 3:58 pm

    Selamat sore Noe, maka dari itulah mengapa saya mengangkat tentang hal tsb diatas karena banyak hal yang perlu kita pelajari khususnya bagi calon pemimpin, Terima kasih komentnya Noe, Sukses untuk anda.

    Regards, agnes sekar

  20. Juni 19, 2009 pukul 4:02 pm

    Selamat sore Faza, seorang pemimpin Visioner tidak sempurna jika tidak dilengkapi dengan bijak, karena dasar untuk memimpin adalah bijaksana, tanpa hal tersebut jalan organisasi menjadi pincang, sehebat apapun jika tidak bijaksana tidak ada artinya apa-apa, Terima kasih komentnya Faza, Sukses untuk anda.

    Regads, agnes sekar

  21. 21 KangBoed
    Juni 24, 2009 pukul 2:23 pm

    hmm.. krisis sudah seperti benang kusut.. entah dari mana harus diperbaikinya.. jika manusia telah kehilangan JATI DIRInya sebagai manusia..
    Salam Sayang

  22. Juni 24, 2009 pukul 7:00 pm

    Selamat malam Kang Boed, komentnya seiring dengan debat capress semalam ya ? memang jati diri sangat penting dalam kehidupan yang saat ini dianggap biasa saja, tetapi jika mengerti tentang hakekatnya tentu kita tidak akan menyia-nyiakan jati diri sebagai bangsa yang beradap. Terima kasih kunjungannya, Sukses untuk anda.

    Regards, agnes sekar

  23. 23 KangBoed
    Juni 26, 2009 pukul 5:44 pm

    Sungguh menyedihkan jika manusia sudah kehilangan JATI DIRInya.. HATI NURANI adalah jati diri manusia.. serukanlah kebangkitan saudaraku.. Bangunkan kembali HATI NURANI bangsa ini.. Tebarkan Cinta dan Kasih Sayang.. Bangsa yang besar adalah bangsa yang takut akan ALLAH..
    Salam Sayang

  24. Juni 26, 2009 pukul 8:15 pm

    Kang Boed, Tebarkan Cinta dan Kasih……..Bukan tebar Pesona ?

  25. 25 KangBoed
    Juni 27, 2009 pukul 11:52 am

    Huuuwaaakaaakaakak.. hehehe.. memangnya para CAPRES nyang TEBAR PESONA.. mendadak turun ke lapangan.. coba lagi duduk.. enakan duduk di kursi empuuuk yaaa.. hehehe..
    Salam Sayang

  26. Juni 29, 2009 pukul 6:56 pm

    mbak, kalo kang boss itu, bener2 ga tebar pesona, dia tuh cuma tebar cinta en kasih juga ketawanya yg rada2 nggilani. kalo soal pesona, dia mah dah nebar kemana2, cuma sayang ga ada yg terpesona. hahahaha… ampun..ampun… kang boss, jangan tinju aku dengan bogem mentahmu, tapi rengkuh dengan cinta en kasihmu…
    PISS…!!!
    Salam buat keluarga ya mbak agnes 🙂
    c u…

  27. Juni 29, 2009 pukul 8:35 pm

    Selamat malam Faza, kamu tau aja, kalau aku lagi perlu hiburan dengan kerjaan seabreg perlu juga rupanya ngakak, Yang bener, masa sih tebar cinta.. Okay Faza, salam kembali untuk Keluarganya Ya ?


Tinggalkan Balasan ke Blogger senayan Batalkan balasan


MY THOUGHT ABOUT THIS WORLD

Penulis

In here, I write my thought about this world, from any idea that speak about my job to my activities with my families and friends, which I like to share for you.
OK, Thanks for your attention and I hope it will be useful for us, especially for you.
GBU

Statistik Blog

  • 711.876 hits
Juni 2009
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

RSS Tentang Perempuan

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

RSS Sekilas Berita

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.