Hasil perjalanan Dinas BNN tanggal 9-9-2009, Sumber : BNN Jakarta.
( Hasil Perjalanan Dinas ini permintaan dari BNK, Kuala Kurun, Kapuas, Muara Teweh, yang meminta Inform bila BNP Kalteng khususnya Bid.TR melaksanakan Perjalanan Dinas, ke Pusat Terapi & Rehabilitasi BNN JKT saya tayangkan dalam Web ini agar BNK yang lainnya dapat juga mengetahui Informasi terakhir yang didapat , Semoga dapat bermanfaat, terima kasih
Ketergantungan Narkotika,Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya ( Narkoba ) adalah suatu penyakit yang dalam International Classification of Disease and Health Related Problems, 1992 ( ICD 10 ) digolongkan dalam Gangguan Mantal dan Perilaku akibat penggunaan bahan psikoaktif ( Mental and Behavioral Disorder due to Psychoactive Substance Use ).
Ketergantungan Narkoba merupakan penyakit kompleks yang ditandai oleh dorongan tidak tertahan dan sukar dikendalikan untuk mengulang kembali menyalahgunakan Narkoba, karena hal tersebut maka terjadilah upaya mengulang kembali menyalah gunakan kembali walaupun secara sadar diketahui resiko yang menjadi akibatnya. Penyakit ini sering menjadi kronik dengan adanya episode “ Sembuh “ dan “ Kambuh “ walaupun kadang-kadang dijumpai abstinensia yang lama.
Dalam upaya melindungi masyarakat dari pelayanan pengobatan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, yang akan merugikan masyarakat diperlukan peningkatan mutu pelayanan pengobatan yang diberikan, maka perlu ditetapkan persyaratan dalam penyelenggaraan sarana pelayanan terapi medik korban penyalahgunaan Narkoba.
Pedoman ini menjadi acuan bagi jajaran kesehatan maupun istansi terkait yang menyelenggarakan Upaya Pelayanan Terapi Medik Korban Penyalahgunaan Narkoba.
Tujuan khusus :
– Terwujudnya pelayanan terapi medik yang bermutu bagi korban penyalah gunaan Narkoba.
– Terlindunginya korban penyalahgunaan Narkoba dari pelayanan yang dapat merugikan dan membahayakan kesehatan.
Pelayanan Terapi Medik :
– Terapi lepas Zat/Detoksifikasi,
– Detoksifikasi dilaksanakan oleh Dokter di saranan pelayanan kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaannya mengikuti pedoman Standar Pelayanan Minimal Terapi Korban Penyalahgunaan Narkoba.
– Terapi Pemeliharaan ( Maintenance Therapy ), dilaksanakan oleh Dokter.
– Rujukan,
– Korban Penyalahgunaan Narkoba dengan komplikasi medis fisik yang keluhan fisiknya tidak dapat diatasi dengan sarana dan prasarana serta sumber daya yang ada harus dirujuk ke Rumah Sakit Khusus Jiwa atau Bagian Psikiatris Rumah Sakit Umum yang lebih mungkin memberikan pengobatan.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan : Mengikuti system Pencatatan dan Pelaporan yang berlaku dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan sebagai anggota Badan Narkotika Provinsi .
Ketentuan Lain :
– Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
– Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis yang bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
– Zat adiktif adalah bahan yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan psikis.
– Zat Psikoaktif adalah zat/bahan yang apabila masuk kedalam tubuh manusia berkhasiat mempengaruhi tubuh, terutama susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental,emosional dan perilaku pengguna dan seringkali menyebabkan ketagihan atau ketergantungan terhadap zat tsb.
– Penyalahgunaan adalah orang yang menggunakan Narkotika atau Psikotropika tanpa Indikasi medis dan tidak dalam pengawasan Dokter.
– Ketergantungan adalah gejala dorongan untuk menggunakan Narkotika atau Psikotropika secara terus menerus, memerlukan jumlah yang makin bertambah ( toleransi ), dan menimbulkan gejala putus Zat ( withdrawal ) jika pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan.
– Detoksifikasi adalah suatu proses dimana seseorang Individu yang ketergantungan fisik terhadap Zat Psikoaktif ( khususnya golongan Opioida ) dilakukan zat psikoaktif ( Opioida ) tersebut secara tiba-tiba ( abrupt ) atau secara sedikit demi sedikit/bertahap ( gradual )
– Terapi Maintenance ( rumatan ) adalah pelayanan pasta detoksifikasi dengan atau tanpa komplikasi medik.
– Komplikasi adalah akibat/dampak fisik ( komplikasi medik ) dan mental ( komorbidinitas psikiatri ) penggunaan Zat psikoaktif atau Narkoba pada berbagai system tubuh manusia.
Persayaratan Minimal :
1. Sumber Daya Manusia : Dokter Umum yang terlatih tentang ketergantungan Narkoba
2. Perawat terlatih tentang Ketrgantungan Narkoba.
Sarana : disediakan ruangan khusus pemeriksaan serta seperangkat peralatan pemeriksaan kesehatan sesuai standar yang berlaku.
Farmakoterapi :
Terapi Simptomatis : Gejala putus Zat, Intoksikasi Gangguan Diagnosis Ganda,Komplikasi fisik, Over dosis.
Obat-obatan pelayanan kesehatan dasar untuk terapi ketergantungan Narkoba : Antaginis Opiat,Agonis Opiat,Analgesik,Spasmolitik,Psikotropika.
Perlengkapan bantuan hidup Dasar : O 2, Cairan Infus, Obat-obatan.
Bu Agnes Jenis Zat Heroin intoksikasi menimbulkan gejala yang bagaimana ? dan jika putus Zat tsn bagaimana penata laksanaannya ?
Untuk jenis Heroin, tandanya : mual, muntah, bicara cadel, kontriksi pupil, kejang, Motifilitas Fantro, Intestinal menurun sampai konstipasi. Penatalaksanaannya adalah Intoksikasi : Naloxone HCI 0,4 mg mg IV atau SC dapat diulang setelah 2 menit sampai 2-3 kali, Bila tidak ada reaksi pikiran kemungkinan zat lain. Terapi Putus zat : Dengan cara simptomatik, analgetk : tramadol, analgetik non narkotik, Dekongestan, Metropropamid, spasmolitik, Antiansietas dan sedative. Demikian rudy yang dapat saya tanggapi, Terima kasih sharingnya, Sukses untuk anda.
Regards, agnes sekar
Salam kenal Bu Sekar tanda-tanda sakau setiap zat tentu berlainan Ya ? klu sakau cimeng tandanya gimana Bu ?
Selamat sore Hermawan, Salam kenal kembali,Tanda-tanda Sakau yang disebabkan oleh Cimeng adalah : Tremor, mulut kering, keringat banyak, gelisah, mata merah, ataksia sering kencing, fungsi sosial pekerjaan terganggu, Sedangkan gejalanya : Percaya diri meningkat, Perasaan melambung, Disorentasi, Depersonalisasi, Gangguan daya ingat jangka pendek, halusinasi visual/pendengaran, emosi labil/bingung, paham kerja dan paranoid, ilusi cemas, depresi, panik serta takut. Demikian Hermawan, Terima kasih sharingnya, Sukses untuk anda.
Regards, agnes sekar
Penyalahgunaan NARKOBA memang nggak bisa dipandang enteng di Negara ini… terkadang, sekedar memberikan PELAYANAN yang baik untuk menyembuhkan mereka dari ketergantungan tidak lah cukup… lantaran kemungkinan mereka yang telah berhasil sembuh untuk kembali menggunakan narkoba tetaplah besar.
Selamat sore Rizal penyalahgunaan Narkoba memang akan menimbulkan efek ketergantungan yang mendalam dan berakibat menurunnya kualitas individu, menurunnya kualitas generasi bangsa dalam hal ini kesehatannya, menimbulkan kriminalitas dan kejahatan lainnya serta dapat diperalat untuk berbagai macam kejahatan maka dari itu penanganannya secara menyeluruh, ditangani oleh suatu kerja sama yang erat antara pemerintah dan lembaga sosial kemasyarakatan maupun perorangan. Penyebaran informasi merupakan hal yang tepat dan ampuh dalam upaya pencegahan bahaya madat dengan menggugah kepedulian disemua kalangan dan strata masyarakat. Terima kasih komentnya Rizal, Sukses untuk anda.
Regards, agnes sekar
saya kira ketergantungan narkotika/psikotropika tidak akan pernah sembuh 100 %, pasti suatu saat akan ingin memakai kembali….inilah bahayanya
Selamat sore Tono, benar lahgun narkoba akan menimbulkan adiktif bagi para korbannya, Bahaya madat akan membawa kehidupan seseorang menjadi tidak teratur dan berperilaku menyimpang, seperti seks bebas. Dan menimbulkan efek ketergantungan yang mendalam dan berakibat menurunnya kualitas individu sehingga akan berdampak pada menurunnya kualitas generasi muda . Untuk itulah diperlukan terapi yang menyeluruh dan berkesinambungan. Terima kasih komentnya, Sukses untuk anda.
Regards, agnes sekar
Apa khabar Bu Sekar ? Untuk standar Terapi dan Rehabilitasi diperlukan rumah dampingan untuk meningkatkan akses layanan kepada kelompok ODHA, mungkin ada strategi yang diaplikasikan yang paling tepat yang bagaimana ? Trims
Khabarnya baik Riswanto, Strategi yang diterapkan pelayanan rumah dampingan adalah meningkatkan fungsi rumah dampingan sebagai pusat informasi penanganan pecandu narkoba dan HIV/AIDS. Peningkatan fungsi layanan kesehatan sebagai pusat layanan kesehatan dasar dan penanganan infeksi oportunistik ODHA yang berada di wilayahnya. Terima kasih komentnya, SUkses untuk anda.
Regards, agnes sekar
Bu Agnes, terima kasih tampilan untuk standar pelayanan Terapi, klu perjalanan lagi/seminar beri tahu kami lewat web ini saja agar segera cepat tau, sekali lagi terima kasih Bu, dari BNK Kapuas bid. Humas.
Selamat malam agus, Terima kasih kunjungannya, Sukses untuk anda.
Regards, agnes sekar
Bu agnes, saya salut membaca artikelnya yahud banget !, Ibu untuk memberantas perilaku menyimpang narkoba sepertinya perlu pembinaan Kesadaran Hukum Masyarakat, agar yang terkena tidak berulang-ulang kena dan masuk bui lagi seperti artis-artis yang baru saja terkena, misalnya Roy Martin, Zarima, Sila Marcia. Langkah-langkahnya apa Ya ? agar mereka dapat sadar hukum tentang dampak narkoba ?
Selamat malam Rian strateginya adalah ditanamkan suatu sikap yang mutlak/sikap yang berdosa atau asosial bila niat atau sengaja berbuat yang menyimpang dalam penyalahguinaan narkoba serta aturan hukum yang telah ditetapkan, untuk sampai menghasilkan suatu nurani yang mantap tsb tentunya dibutuhkan suatu penanaman yang terus menerus dalam waktu yang relatif lama tergantung dari pada intensitas penenamannya. Dalam kehidupan hukum, maka untuk mendapatkan suatu nurani yang akan mengharamkan pelanggaran hukum, perlu ditanamkan secara dini dan berkelanjutan . Karena kemungkinan pelanggaran hukum tsb meliputi seluruh lapisan masyrakat bangsa, maka tidak ada jalan lain kecuali menjadikan hukum sebagai pelajaran di sekolah-sekolah,baik pemerintah maupun swasta dan diseluruh lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun informal . Terima kasih sharingnya, Sukses untuk anda.
Regards, Agnes Sekar
Terapi medik juga harus mampu menjangkau suasana batin dar penderita mengapa perbuatan itu dilakukan. Mungkin karena frustrasi,broken home atau sebab-sebab lainnya.
Selain terapi medik, mungkin juga perlu dihadirkan terapi non medik, misalnya dengan mendatangkan atau bekerjasama dengan ustadz,dll untuk memgimbanginya dengan terapi non medik.
Btw, saya mengirim buku kepada mbak Agnes, email saya ttg permintaan alamat mohon di reply mbak.
Terima kasih, selamat berkarya dan sukses selalu.
SElamat pagi Pak De, saya menunggu kirimannya lho Pak De, biar tambah pintar ngeblog, saya sependapat dengan Pak De, dari penelitian kami terbukti bahwa kondisi sosial keluarga yang tidak harmonis ( kelainan dalam sistem keluarga, kurang taat beragama ) memberikan peluang resiko relatia sebanyak 7, 9 kali, remaja terlibat penyalah gunaan Napza bila dibandingkan dengan remaja yang dibesarkan dalam kondisi sosial keluarga yang harmonis. Untuk mengantisipasinya perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh :
– Mengefektifkan fungsi keluarga yang meliputi :
– Fungsi Akidah agana ( Religi )
– Fungsi Kasih sayang ( Afektif )
– Fungsi Perlindungan ( Protektif )
– Fungsi Pendidikan ( Edukatif )
– FungsiKebutuhan sehari-hari ( Ekonomis )
– Fungsi Norma Masyarakat ( Sosialisasi )
– Fungsi Panca Kaki ( Family Statue )
Demikian Pak De, maka dari itu Peran Ustad disinilah amatlah berperan untuk memperdalam akidah agama yang dianutnya, Terima kasih Pak De sharingnya, saya menunggu kiriman hadiah lebarannya, Sukses untuk Pak De.
Regards, agnes sekar
Hayuh mudik-mudik, ^_^…V salam silaturahmi
Selamat pagi D3pd, Selamat mudik ya ? semoga sampai di kampung halaman dengan selamat tidak kurang sesuatu apapun, Terima kasih kunjungannya, Sukses untuk D 3 pd.
Regards, agnes sekar
salam kenal…
mantaabbbbsss postingannya..
apalagi yang menanggapi komen nya pakdhe cholik..wuih itu perlu banget..
salam rimba raya lestari
Salam kenal kembali Dedenia,Salam kenal kembali, senang berkenalan dengan anda, Terima kasih kunjungannya, Sukses untuk anda.
Regards, agnes sekar
Assalamu’alaikum,
Saya rasa ketergantungan narkotika/psikotropika bisa benar-benar disembuhkan, asalkan pengobatan medis disertai dengan pengobatan rohani, memperkuat iman orang yg pernah terkena narkotika, sebagai benteng agar ia tidak kembali menggunakannya lagi, itu sangat penting. Salam kenal Bu Agnes, semoga brkenan silaturahim ke blog saya. (Dewi Yana)
Selamat pagi Dewiyana, setuju pendapat anda, Intinya berbagai upaya dalam menanggulangi persoalan Napza jangan terlepas dari tindakkan pengobatan rohani, karena berdasarkan temuan diketahui bahwa lahgun Napsa kembali lagi/adiktif, tapi jika dibentengi dengan agama bisa mengantisipasi dari lahgun tsb. Terima kasih sharingnya Dewiyana, Sukses untuk anda.
Regards, agnes sekar
salam kenal mbak Agnes,
Saya punya pengalaman salah satu ponakan saya adicted narkotik….mbak bisa baca (klo punya waktu tentunya) crita ttg ponakan ini di blog saya : http://amethys.blogspot.com/2008/07/cerita-kesembuhan.html
Narkotik itu jahat banget, disini ditempat saya tinggal mariyuana legal. Banyak seh orang2 yg “smoke grass” ini yg bisa berhenti seketika, tanpa merasa “kehilangan”, jadi jauh lebih baik dari rokok biasa ato alkohol….soalnya orang akan sangat sulit untuk tidak merokok, dan bagi yg kecanduan alkohol sangat sulit lepas dari alkohol…
Bahkan banyak orang2 berdasi yg sering “smoke join” di jalanan….
thx mbak agnes
Salam kenal kembali Wieda, Sungguh memprihatinkan ” korban smoke grass ” pada umumnya adalah remaja, justru mereka yang sedang dalam usia produktif dan yang merupakan SDM atau aset pembangunan dikemudian hari. Bahan/zat yang digunakan tidak terbatas pada jenis narkotika saja ( morphin, heroin, kokain dan ganja ) melainkan juga alkohol, obat perangsang stimulansia ( amfetamin ) dan obat tidur hiprotika. Tidak jarang penyalah gunaan memakai Zat atau bahan tadi silih berganti ( Join ) atau mencampur satu dengan yang lainnya. Inilah tugas kami untuk memulihkan kondisi/kesehatan fisik mental psikologis dan sosial dari ketergantungan terhadap narkoba sehingga mereka dapat melaksanakan kembali fungsi sosial secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Terima kasih sharingnya, Sukses untuk Wieda.
Regards, agnes sekar
Salam kenal Bu Agnes, Untuk membuat Panti Terapi dan Rehabilitas Narkoba perayaratan standar pelayanannya bagaimana ? Terima kasih jawabannya.
Salam kenal kembali Zikiriah,
Pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan narkoba dilaksanakan dengan standar tertentu dalam rangka melindungi masyarakat dari malpraktik pelaksana pelayanan dan rehabilitasi sosial. Aspek-aspek yang harus distandarkan adalah :
– Legalitas Institusi Pengelola,
Institusi pengelola sebuah panti pelayanan dan Rehabilitasi wajib mempunyai legalitas, tercatat pada BNP
setempat atau Dinas Sosial setempat., Mempunyai struktur Organisasi, Anggaran Dasar dan Akte Notaris.
– Pemenuhan kebutuhan Klien/Residen.
Kebutuhan residen dipenuhi oleh pengelola panti pelaksana pelayanan dan rehabilitasi sosial, dengan mempertimbangkan kecukupan gizi dengan menu gizi seimbang. Pelayanan Kesehatan kerja sama dengan Puskesmas serta Pelayanan Rekreasional, dalam bentuk penyediaan pesawat TV, Alat musik sederhana, Rekreasi ditempat terbuka dll.
– Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial : dengan pendekatan Awal, Penerimaan, Pencatatan Klien, Asesmen, Bimbingan fisik, Bimbingan mental sosial, Bimbingan orang tua dan keluarga, Bimbingan Keterampilan.
-Sumber Daya Manusia.
– Sarana dan Prasarana yang disesuaikan dengan fungsi Panti seperti : Sarana Gedung, Prasarana : jalan,listri,kantor, asrama dan saluran air dll.
– Memiliki Aksessibilitas, Memiliki hubungan dengan aspek Penanggulangan Napza dan Instansi terkait yang berwenang. Demikian yang dapat saya tanggapi ,Semoga bermanfaat, Terima kasih sharingnya, Sukses untuk anda.
Regards, agnes sekar
Salam kenal Bu Agnes, saya dari golongan masyarakat biasa yang berencana akan mendirikan Panti Terapi & Rehabilitasi untuk korban Narkoba, karena banyak anak-anak remaja yang konsultasi tentang korban Narkoba kepada ayah saya, kebetulan ayah saya Ustad di daerah ini Padalarang, Jawa Barat. Tanah yang akan dijadikan lokasi direncanakan tidak jauh dari tempat tinggal ayah saya. Ibu sebelum kita menetapkan lokasi Panti, apa yang harus kita persiapkan ? apakah ada syarat-syarat tertentu untuk Panti Rehabilitasi Narkoba ini. Atas jawabannya saya ucapkan banyak terima kasih.
Salam kenal kembali Fahrul,
Sebelum menetapkan lokasi panti sebaiknya dilakukan study kelayakkan tentang :
-1. Statusnya, agar hak pemakaian jelas dan sesuai dengan peruntukkan lahan,sehingga tidak terjadi hal-hal yang kurang menguntungkan.
– Mendapatkan dukungan dari masyarakat terhadap keberadaan panti, sehingga proses resosialisasi dan reintegrasi dalam masyarakat dspst dilaksanakan.
– Pemberi pelayanan wajib memperhatikan prinsip-prinsip kewaspadaan umum ( Universal Precausen ).
Demikian Fahrul, terima kasih sharingnya, Sukses untuk anda.
Regards, agnes sekar
Dari sekian banyak terapi saya tidak membaca adanya terapi dengan pola Golden Age, jika saya boleh tahu kenapa Mbak BNN tidak mencoba terapi ini ?
Saya sadari ini terapi yang sulit dan butuh dana yang lebih besar, tetapi tingkat kesembuhannya mungkin lebih tinggi, karena dengan pola ini kita memanfaatkan rasa jenuh yang dialami oleh penderita.
Dan satu hal yang membuat saya miris, saudara-saudara saya yang tersangkut kasus narkoba selalu diperlakukan seperti pesakitan, seringkali dalam upaya penyembuhannya bukan dicari akar masalahnya tetapi mereka justru diperlakukan seperti penderita penyakit umumnya.
Mohon pendapat Mbak Agnes, karena saya selama ini jika sedang melakukan pendampingan, saya mencoba memperlakukan mereka seperti keluarga saya sendiri.
Selamat siang Aldy, Wow ! pertanyaannya berbobot membuktikan bahwa Aldypun banyak mengetahui tentang sakau narkoba dan cara penanggulangannya. Pola Goden Age biasanya digunakan untuk terapi anak-anak yang berumur 6 tahun kebawah. Arti dari Golden Age adalah masa keemasan, yang diterapi untuk mengembalikan imaginasi otak yang sudah tercemar agar kembali normal agar otaknya bisa berkembang secara luar biasa, Dalam menterapi dengan pola ini terbukti paling efektif untuk penyalahgunaan narkoba. Pola Golden Age lebih menjanjikan untuk mengurangi timbulnya kekambuhan/relapse, menambah ketahanan terhadap efek zat ( Craving ), dan kesesuaian dalam terapi khususnya bagi pasien yang mempunyai hendaya yang lebih tinggi bersamaan dengan masalah lain seperti masalah psikologis atau ketergantungan berat. Pola ini membantu pasien untuk mengenali, menghindari dan mengatasi masalah yang terkait dengan kondisi adiksinya. Pasien akan mengenali situasi yang menyebabkan ia menggunakan zat psikoaktif/Narkoba, menghindari situsi yang menimbulkan sugesti/Craving, dan mengatasi setiap masalah dan perilaku yang terkait penggunaan Narkoba dengan lebih efektif. Pola ini sudah diterapkan di Pusat Terapi & Rehabilitasi BNN di Lido Bogor , tentu dengan biaya yang tidak sedikit . Demikian Aldy, Terima kasih sharingnya, Sukses untuk Aldy.
Regards, agnes sekar
Terima kasih Mbak,
Sayang saya belum pernah mengikuti pelatihan sampai ke Lido, alangkah baiknya jika pola ini juga bisa diterapkan didaerah-daerah.
Masalahnya baru-baru ini saya menemukan kasus anak kelas V SD sakau Ekstasi, yang ternyata ekstasi tersebut tanpa disengaja dikonsumsi melalui permen. Untung saja cepat ketahuan dan ditanggunlangi. Saya tidak mampu membayangkan jika hal ini berkelanjutan.
Sukses juga untuk Mbak. SAY NO TO DRUGS !!!
Selamat malam Aldy, Terima kasih kembali, Terima kasih juga atas kunjungannya, Sukses untuk Aldy.
Regards, agnes sekar
Just SAY NO TO DRUGS !!!
True as you say, thank’s your visit, Success 4 U.
Regards, agnes sekar
Assalaamu ‘Alaikum
Abifasya menyapa sahabat menjemput pagi dengan dzikir
mengingatkan sahabat Bloger sejati untuk tidak ketinggalan
menjemput lailatur qadar dalam balutan kasih sayang Allah
Jangan lewatkan seditikpun waktu berlalu tanpa arti
mari jemput kemuliaan dan raih kemenangan
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA
Selamat Pagi Kang Abi, Kumaha damang ? Mari kita bersihkan hati, membiasakan diri untuk menjadi teladan, memberi contoh yang baik khususnya dalam melayani masyarakat. Teladan bangi orang lain dan terlebih teladan bagi diri sendiri. Manjalani ibadah puasa dengan hati yang ikhlas dan beramal kebajikan. Seorang abdi negara yang berdimensi fisik dan spiritual, dunia dan akherat adalah figur yang selalu berada didepan . Terima kasih kunjungannya, Sukses untuk Kang Abi.
Regards, agnes sekar
say no to drag
Good afternoon Nur Ichsan, Agreed with what you say.
Regards, agnes sekar
Salam kenal Mbak…….jujur saya miris dan nggak may membayangkan lebih jauh urusan yg begituan. Semoga saja generasi muda negeri ini mendatang semakin jauh dari narkoba….
Salam kenal kembali Masnur, salut dengan komitmen yang teguh untuk menjauhi narkoba dari hidup ini, Terima kasih kunjungannya, Sukses untuk Masnur.
Regards, agnes sekar
Salam Takzim Bunda Sekar
Informasi ini lengkap dan innovatif, kalau saja ini ditempel dimading balai desa dan tempat-tempat nongkrong anak baru gede kemudian isinya diupdate dengan komentar-komentar tangguh dan terpercaya, bahaya Narkoba dapat tersosialisasi dengan tepat. Sedih deh warga sendiri ada yang terjerumus bahkan jadi pengedar.
Salam Takzim Batavusqu
Selamat malam Zipoer 7, Salam takzim kembali, Terima kasih komentnya, Sukses untuk Zipoer.
Regards, agnes sekar
peyembuahan ketergantungan obat memang tidak semuanya di tempat rehabilitasi semacam tempat peyembuhan setelah itu sembuh namum peyembuhan dilakukan secara priodik dalam waktu yang tidak sedikit dan membutuhkan biaya yang besar dan apakah dengan dana yang minim penguna narkoba apa bisa disembuhkan. semoga apa yang ibu tulis ini menjadi acuan untuk bisa lebih melayani pasien dengan lebih baik.semoga
Selamat pagi kawan lama, apa khabar ? lama tidak kelihatan,
Benar kawan lama maka dari itulah korban lahgun narkoba diberikan bimbingan Fisik untuk memulihkan kondisi fisik residen, juga bimbingan mental dan sosial serta Reintegrasi yaitu menyiapkan kondisi residen yang akan kembali kepada keluarga dan masyarakat seperti : memotivasi keluarga residen, pendekatan klien untuk siap kembali ke masyarakat dan melakukan aktivitas sebagaimana mestinya. Terima kasih sharingnya, Sukses untuk kawan lama.
Regards, agnes sekar
Assalaamu ‘Alaikum
Selamat Sore Teh Agness
Apa kAbar Hari Ini ???
Tentu Luaarr biasa bukan ?
Artikel yang sangat mencerakan teh, yang penting dari semua itu kan usahanya kan teh ?. soal hasil kita serahkan pada Allah. Sanes kitu ?
Walaikum Salam, Wilujeung wengi Kang Aby, Khabarna sae, Leures Kang nu penting usahana heula, Kitu saurna Kang Aby, Haturnuhun atos kersa linggih di blogna abdin.
Wilujeung, agnes sekar
Saya mengucapkan, mohon maaf lahir dan bathin, selamat hari raya idul fitri 1430 Hijriah, 2 minggu saya mudik ke kampung halaman tercinta, ^_^…V terima kasih sobat miss you mba
Selamat mudik ya D3pd, Selamat hari Raya Idul Fitri 1430 Hijriah, mohon maaf lahir batin, selamat bersenang-senang di tengah keluarga yang mengasihi D3pd, Terima kasih kunjungannya, Sukses untuk D3pd.
Regards, agnes sekar
salam Takzim Bu Agnes mudik ga nih
Salam Takjim kembali Zipor, Tentu mudik, ke ORTU di Bandung, sekampung dengan kampungnya Guskar, Terima kasih kunjungan, Sukses untuk Zipoer.
Regards, agnes sekar
Salam kenal saya Ibu …
Jika saya perhatikan beberapa tulisan …
Banyak mengenai Kalimantan Tengah …
Saya akan sering kesini
untuk memperkaya pengetahuan saya
Boleh ya Bu …
Salam Kenal saya
Selamat siang nh 18, Salam kenal kembali, Terima kasih kunjungannya, Sukses untuk anda.
Regards, agnes sekar
Assalaamu ‘Alaikum
Bilih kantos tisoledat letah
Bilah aya seratan numatak ngajaheutkeun manah
tina qalbu nu di deudeul ku kaikhlasan
simkuring “Abifasya”
Ngadugikeun : “wilujeng boboran shiyam”
Hapunten tina samudaya kalepatan.
kalayan diprig ku do’a : Taqabbalallohu minna wamiunkum, taqabbal yaa kariim.
Salaaaaaaaaaaaaam
Walaikum’salam Wr.Wb.
Sama-sama Kang Aby, punteun kalepatan abdi, Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
Punteun bade uih ka Kampung di Bandung. Haturnuhun,
Regards, agnes sekar
Cara orang terbebas dari sakau cimeng gimana ya bu?
Selamat sore Stanless, banyak cara orang dapat terbebas dari sakau cimeng, ada cara medis ada juga cara tradisional. Tapi kedua cara itu tidak akan mempan jika tidak ada niat yang kuat dari diri si korban. Disini ada cara tradisional yang sudah dipraktekkan berkali-kali pada korban sakau akhirnya dia dapat pulih kembali, walaupun awalnya si korban merasa tersiksa, tapi karena kemauan dan niat yang kuat untuk bebas dari cimeng akhirnya si korban dapat bebas dari sakau cimeng tersebut. Caranya SBB :
Bangunkan si korban subuh-subuh sekali yaitu pk 3.30 ,kemudian dimasukkan kekolam berenang sambil sebentar sebentar kepalanya di celupkan kedalam air kolam yang dingin ts,. Setelah itu ikat kedua pergelangan kaki dan tangannya kurang lebih 1×4 jam, karena pada saat itu tingkat kebutuhan akan dosis didalam darah dipenuhi ( sakau akan terjadi ) Setengah jam sekali kepalanya diguyur air dingin, ketika sedang dalam puncaknya sakau. Masa sakau akan terjadi 30-45 menit, setelah itu dia akan lemas, setelah lemas diberi susu hangat guna menetralisir akibat sakau tsb sampai si korban narkoba muntah-muntah. Kegitan ini terus berlangsung 3-4 minggu. Setelah dapat melewati masa tsb dia akan sembuh ( dapat mengontrol rasa sakau tsb ). Dan untuk proses pemulihan selanjutnya jauhkan si korban dari hal-hal yang dapat membawa dia kemasa lalu ( seperti teman-teman- barang-barang masa lalunya, film-film masa lalunya. Jika melakukan langkah-langkah tsb diatas dapat dipastikan si korban dapat terbebas dari sakau cimeng. Okay stanless, terima kasih sharingnya, Sukses untuk anda.
Regards, agnes sekar
Mbak agnes,
Jika punya brosur atau pamflet mengenai narkoba bisa nggak saya minta, yah setidaknya saya ganti ongkos kirimkanya deh.
Terima kasih sebelumnya.
Selamat sore Aldy, tentu dengan senang hati, kemana dikirim ? Trims
jika hasil pemeriksaan dari bnn positif,apakah bisa di rehab oleh bnn misalnya ybs sdh sbg tahanan kejaksaan?bagaimana prosedurnya?terima kasih
Saya ingin bertanya….ada sanak saudara saya yang memakai sabu dan estasi’ alhamd ketahuannya baru memakai 4x dan kami ingin sekali mengobatinya agar tidak berdampak terlalu besar dan masih dalam keadaan belum lama, kira-kira apa yang harus kami lakukan….jika di beri susu untuk penetralisir apakah itu? kami minta tolong bantuannya…terima kasih
ada seorang anak yang dulu ta’at beragaman, kuliah di universitas islam, keluarga agamis…….. tapi kenapa dia bisa kenal dengan teman2nya pengguna narkoba……. dia jadi berubah 180 derjat. apa upaya yang dapat dilakukan ? abid
Assalamualaekum.Wr.Wb
Miris melihat generasi muda saat ini, dengan kelemahannya mudah dipengaruhi lingkungan negatif,
sehingga akan menjadi generasi muda yang tertinggal dan merugi
Narkoba dan akibatnya menjadi pokok bahasan yang tak kunjung melemah.
Terhadap masalah ini ,Abah Oki konsen dengan se izin ALLOH SWT untuk penyembuhan akibat Narkoba dalam waktu 1 minggu ,intinya menghilangkan racun dalam badan ,tuntas bagi yang mau sehat kembali, tanpa ramuan,dan kembali normal.
Hindari dari segala ketergantungan, jadikan diri kalian berguna bagi diri,keluarga,bangsa dan negara.
Lokasi Pengobatan cukup dirumah sendiri.Khususnya untuk daerah Bogor .Segera kontak Abah Oki :087882972515,..e-mail okeezvita114@yahoo.com /okikea114@gmail.com
Selamat malam bu agnes boleh sy minta alamat Email nya… Sy ingin sharing masalah Narkoba dan bagaimana cara penanganan nya yg aman dan tdk mahal… Thanks !!!
selamat malam mbak, maaf menggagu.
saya mau tanya, apakah ada tempat rehabilitasi narkoba di indonesia yang menggunakan terapi menggunakan metadon ?
terima kasih.