TERAPI DAN REHABILITASI BNP KALTENG :
Untuk mengembangkan standar, norma dan prosedur serta metode terapi dan rehabilitasi penyalah gunaan narkoba diperlukan suatu strategi, proses dan tindakkan, mulai dari penetapan misi dan visinya, nilai-nilai yang dianut, pencermatan lingkungan, melakukan analisis sampai kepada pilihan-pilihan untuk factor keberhasilan seperti : penentuan tujuan, sasaran organisasi, pelaksanaan rencana serta monitoring pelaksanaan .
Badan Narkotika Propinsi Kalteng bidang Terapi dan Rehabilitasi harus mulai menempatkan bidangnya pada posisi yang dapat menguntungkan Badannya, minimal di Kalteng memiliki suatu tempat panti Terapi dan Rehabilitasi yang memenuhi standar Internasional, maka dari itulah diperlukan peningkatan mutu yang berkesinambungan, penganggaran, perencanaan sumber daya, mengevaluasi program, serta pemantauan kinerja. Hal tersebut perlu dilakukan untuk kemajuan dimasa depan, dan peningkatan kualitas mutu dari terapi dan rehabilitasi korban lahgun narkoba. Pada tanggal 27 Mei 2009, kami Kepala Bidang terapi dan rehabilitasi BNP Kalteng melakukan kajian terapi di Pusat TR BNN di Lido Bogor, banyak hal yang harus kita benahi untuk menghasilkan pembinaan Teknis penyelenggaraan Terapi dan Rehabilitasi serta penanganan penyakit komplikasi berdasarkan aspek medik dan social yang proporsional yang pada akhirnya dapat menguntungkan bagi pengelola Panti Terapi dan Rehabilitasi di daerah ( Kalteng ), dapat di sosialisasikan dan diaplikasikan demi kemajuan Daerah Kalteng, berikut hal- hal yang perlu kita tingkatkan :
_ Meningkatkan hubungan Pengelola TR dengan Lingkungannya ( Eksternal dan Internal.
_ Memberikan petunjuk pada pengelola TR lainnya, cara mengterapi melalui metoda yang tepat, jadi tidak sekedar bereaksi terhadap pelaksanaan , tetapi lebih mengutamakan pada mutu terapi itu sendiri.
_ Meningkatkan Penanganan Kecanduan Obat-obatan melalui pendekatan Terapi serta menyediakan sarana diklat petugas yang terdidik dan terlatih.
_ Mentelenggarakan Penelitian dengan mengembangkan system rekam medik dengan teknologi modern serta mengembangkan kerja sama antar pusat Rehabilitasi.
Hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengadakan perubahan bidang Terapi tidak sekedar merespon saja sehingga dapat lebih memantapkan pengendalian aktivitasnya kearah pencapaian tujuan. Diperlukan juga meningkatkan kemampuan dalam menyusun strategi yang lebih baik dengan cara-cara sistematik, melalui pendekatan yang rasional dan logis dalam memilih strateginya. Hal yang tersebut diatas sampai mengimplemantasikan sehingga tujuan dan sasaran tercapai. Penanganan secara dini bagi penyalah gunaan narkoba diperlukan teknis strategi khusus Terapi dan Rehabilitasi, diperlukan peningkatan mutu dari Organisasi, Efisiensi Anggaran, Efesiensi penggunaan sumber daya serta Mutu Efaluasi program dan pemantauan kinerja. Khusus untuk efesiensi sumber daya , pengelola dari Terapi dan Rehabilitasi harus memiliki back Ground kesehatan dan untuk lebih proporsional lagi dari kesehatan jiwa ( psikiater., )
Untuk mencapai strategi yang baik adalah strategi yang dapat menetralisir ancaman/ tantangan, serta dapat memanfaatkan peluang-peluang yang tersedia
Dengan menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimilikinya dan melenyapkan/memperkecil kelemahan-kelemahan yang ada dalam Bidang Terapi dan Rehabilitasi. Konsep Terapi dan Rehabilitasidengan 4 ( empat ) Jenis Pelayanan sebagai berikut :
_ Medical Base ( Detoksifikasi, Intoksifikasi/Over dosis, Rawat Jalan, Penanganan macam Komplikasi Dampak Buruk, Psikoterapi, Penanganan dual diagnosis, VCT )
_ Sosial Base ( TC dan 12 Step )
_ Faith Base ( Religi )
_ Alternatif Base ( Akupuntur Medik dan Terapi Herbal )
Ada kalanya para pengelola Terapi dan Rehabilitasi sulit kemukakan visi yang akan dicapai, karena ada kesenjangan antara visi dengan realitasi saat ini, yang menjadi sumber energi. Ada dua (2) macam sumber energi :
1. Tegangan Kreatif ( Creative-Tension )
2. Tegangan Emosional ditandai dengan kecemasan, ketakutan, kegelisahan, kekhawatiran, keputus – asaan.
Mengapa mengemukakan Visi itu penting bagi para pengelola Terapi dan Rehabilitasi karena setiap individu, merupakan suatu kekuatan yang punya esensi untuk menjawab “ apa yang ingin di wujudkan pada waktu tertentu “. Penting bagi pengelola Terapi dan Rehabilitasi karena memberikan focus dan energi untuk menterapi serta mengembangkan kemampuan rehabilitasi. Dapat meningkatkan aspirasi bagi lahgun narkoba dan merangsang untuk membuka cara-cara berfikir, serta mengenali perilaku menyimpang . Langkah awal agar pelaksanaan terapi dapat mencapai hasil yang diharapkan adalah antara pengelola dan pasien untuk saling percaya dan bekerja sama dalam proses pemulihan serta menciptakan perasaan bersama mengenai tujuan yang akan dicapainya. Para pengelola Terapi dan Rehabilitasi memberikan nilai tambah bagi bidang yang dikelolanya baik secara individu maupun kelompok.
Menciptakan komitmen diantara korban dan pengelola untuk bergerak maju menuju masa depan yang diharapkan yaitu bebas narkoba. Selain itu dapat mengatasi ketakutan atau kegagalan usaha yang mengarah kepada kemajuan dan perbaikkan masa depan. Menantang setiap kemapanan yang merugikan kelangsungan perawatan.
Bidang Terapi dan Rehabilitasi harus senantiasa berkoordinasi penyusunan dan pengembangan standar, norma, prosedur dan metoda terap dan rehabilitasi serta penanganan penyakit komplikasi berdasarkan aspek medik dan social.
Sudah sampai di Kalimantan ya ? saya dari Brebes yang pada tanggal 27 mei sama-sama kajian di Pusat TR BNN Lido Bogor, Saya salut Ibu punya blog yang bagus seperti ini, semoga tali silahturahmi kita tidak putus begitu saja, bisa tukeran ilmu terapi yang dapat kita kembangkan di daerah kita masing-masing, Dr. Agnes, saya punya metoda kelinci yang memang manjur untuk para sakau narkoba, jika mungkin Undang saya ke Kalteng untuk berbagi ilmu di daerah Ibu, ketagihan, sakau, dan danling narkoba bisa di pindahkan pada binatang salah satunya kelinci, kerana selain dari metoda medis , Alloh memberi kita ilmu yang bisa diterapkan pada manusia, penanganan penyakit komplikasi akibat lahgun narkoba dapat dengan tuntas saya selesaikan. Terima kasih Dr Agnes, semoga kita bisa ketemu lagi.
Dr. Agnes saya dari Banjarmasin BNP di Kalsel masih dalam tahap pertumbuhan, terlebih Terapi dan Rehabilitasinya dan di tempat kami sering mengadakan bimbingan Teknis TR serta penanganan penyakit komplikasi akibat lahgun narkoba dan kami berikan berdasarkan aspek medik dan sosial, Dr. Agnes karena Palangka Raya dekat dengan Banjar, kita bisa urun rembuk tentang Metoda TR tentang lahgun narkoba, dan sebaiknya pakai rumus kesehatan bukan pakai mistis seperti yang ditawarkan oleh Pak Purwoko. Salam kenal dari saya RSJ Kalsel.
Salam kenal kembali Gustianoor, terima kasih tawaran untuk melaksanakan bimbingan teknis dengan rumusan kesehatan berdasarkan rekaman medik dan sosial, dan saya menyambut baik tawarannya, lain waktu kita rembugan masalah TR lahgun narkoba. Sukses untuk anda. dan untuk Purwoko nanti akan saya koordinasikan dengan Pimpinan, semoga harapan purwoko bisa terlaksana, terima kasih komentnya, Sukses untuk anda.
Regards, agnes sekar
Bu Dokter, saya sebelah Pak Purwoko dari Brebes yang sama-sama kaijian di Lido Bogor, pakai baju kotak-kotak, Wah Hebat… Ibu-Ibu ngeblog, memang benar Bu Dokter bahwa pengelola panti TR harus Visioner karena seorang pengelola TR harus bergerak maju menuju masa depan yang penuh harapan, juga dapat mengatasi ketakutan dari para korban lahgun narkoba ke arah kemajuan dan perbaikan masa depan. Kapan ke Brebes Bu ?
Bu Dokter, untuk memperkuat team pengelola Terapi dan Rehabilitasi diperlukan menggunakan kekuatan yang dimiliki dan memperkecil kelemahan-kelemahan yang ada dengan mengaplikasikan 4 pilar untuk memperkokoh strategi yang tepat, tetapi hal tsb sulit diterapkan di daerah saya sebab di Sukowaluyo belum mempunyai Panti Rehabilitasi yang memadai, bagaimana program diatas dapat diterapkan ?
Selamat malam Syamsuri, sambil kita belajar bagaimana merencanakan membuat dan mengelolan panti akan lebih baik lagi jika kita telah mempelajarinya lebih dalam lagi sehingga dapat merencanakan sesuai anggaran yang ada dan mendesign dengan standard Internasional, hal tsb dapat juga diterapkan pada RSJ atau panti Rehab Kesos ataupun panti lainnya yang merawat korban lahgiun narkoba. Untuk mengaplikasikan program diatas memang harus di dukung dengan sarana dan prasarana, tapi jika belum memadai pelajari dulu programnya sehingga jika waktunya nanti kita dapat mengaplikasikan dengan benar, Untuk Pak Bambang terima kasih komentnya, jika di undang penting juga study banding ke Brebes, Sudah menerapkan 4 Pilar kah ?
menyimak dulu ah 😀
kunjungan dinas – sakainget
Salam kenal Bu Agnes, bagaimana mau mengterapi kalau prasarana belum ada, maka dari itu kami merehabilitasi melalui Religi, zikir dan shalat bahkan jika di lihat frekwensi penyembuhannya lebih manjur hal seperti itu Bu, kapan kita sharing lagi di Sanur Bali ? mungkin ada program yang lebiuh tepat untuk terapi sakau, semoga kita bisa ketemu lagi.
Selamat sore Ahmad, ada 4 jenis pelayanan yang diberikan untuk rehabilitasi lahgun narkoba sbb :-
– Medical Base ( detoksifikasi, Intoksifikasi, Psikoterapi, penanganan dual diagnosis,VCT )
– Sosial Base ( TC dan 12 Step )
– Faith Base ( Religi )
– Alternatif Base ( Akupuntur medik dan Terapi Herbal )
yang Ahmad lakukan adalah jenis pelayanan yang ketiga, itupun sah juga, karena semua bentuk pelayanan disesuaikan dengan kondisi yang ada, Terima kasih komentnya, Sukses untuk anda.
Regards, agnes sekar