Perempuan banyak yang berkeinginan menjadi pemimpin, namun demikian, sangat sedikit perempuan yang bersedia belajar dan memiliki kriteria untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif. Tentu butuh waktu untuk menjadi pemimpin yang efekti, sebab pemimpin yang baik tidak berkembang dalam sehari. Bukan hanya duduk di sebuah ruang kelas atau menguasai beragam teori dan prinsip kepemimpinan atau berpakaian seperti pemimpin, belum membuat perempuan menjadi pemimpin yang efektif.
Salah satu syarat yang harus diperhitungkan adalah kesediaan perempuan yang mandiri. Sebagai seorang perempuan yang memimpin ada saat-saat dimana perempuan menjadi satu-satunya orang yang memerangi masalah, bahkan ketika tidak ada seorang yang bersedia menangani suatu masalah, seorang pemimpin harus selalu mau. Ini adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin dan itu jugalah salah satu hal yang membedakan seorang pemimpin.
Perempuan yang memimpin harus belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain, menempatkan diri dalam posisi mereka menjadi kompeten bukan berarti menjadi perempuan yang memimpin tanpa mempedulikan orang lain. Memiliki kualifikasi sebagai pemimpin tidak akan ada manfaatnya bagi perempuan, jika ia tidak dapat menembus posisi yang lebih tinggi dalam struktur organisasi dimana ia bekerja. Namun pada kenyataannya hanya sedikit perempuan yang menduduki posisi teratas.
Sering kita jumpai kebanyakan perempuan melihat dirinya sebagai seorang yang ragu, bimbang dan bingung akan tujuan-tujuan mereka dalam hidup, dan menunggi dipilih atau disadari keberadaannya oleh kaum pria. Mereka tidak suka mengambil resiko dan mereka menjadi gelisah dalam situasi dimana mereka tidak mengetahui banyak hal.
Jika demikian, bagaimana bisa kaum perempuan menjadi pemimpin? Sifat-sifat seprti itu bertentangan denga sifat-sifat yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin, seorang yang bertanggung jawab, menetapkan tujuan, mengambil resiko dan membuat keputusan untuk perubahan yang lebih baik.
Dalam gaya dan kepribadian, pemimpin perempuan berbeda dengan pria, namun anggapan bahwa perempuan suka ”meraja”, yang didasarkan pada pandangan masyarakat, masih menjadi sesuatu yang umum. Orang-orang berpikir bahwa pemimpin perempuan sering kali iri hari, emosional, picik, perfeksionisme, suka mencari kesalahan, dan sangat mementingkan detail, ternyata itu bukanlah karakteristik perempuan sebenarnya. Karakteristik itu muncul saat mereka tak berdaya, karakter itu adalah ciri dari mekanisme pertahanan diri.
Perempuan yang benar-benar bebas menjadi diri sendiri dari merasa nyaman dalam posisi kepemimpinannya, bebas untuk mengijinkan orang lain mendapatkan lebih banyak kebenaran. Perempuan tidak menunjukkan sikap suka meraja seperti yang masyarakat umum pikirkan, malahan, perempuan sanggup berpikir mengenai tujuan jangka panjang dan mengembangkan gaya kepemimpinan yang kreatif dan khas. Namun tidak dapat dipungkiri, kerap terjadi diskriminasi jenis kelamin yang dilakukan oleh manusia sendiri.
Saat ini perempuan tidak lagi dipandang sebelah mata, bahkan bangsa kita pernah dipimpin oleh seorang pemimpin perempuan. Kaum perempuan sudah seharusnya memiliki harkat dan martabat yang sejajar dengan laki-laki.
Para pemerhati perempuan menemukan bahwa perempuan yang suka memimpin tidak menganggap diri mereka sebagai manusia biasa. Pola pikir mereka, begitu juga kemampuan mereka memampukan mereka menjadi pemimpin. Mereka berorientasi untuk bersaing dan menyelesaikan tugas. Mereka tidak hanya belajar untuk melatih kekuatan pribadi mereka, merekajuga sudahsanggup pengesampingkan emosi mereka disituasi yang membutuhkan penilaian yang jelas. Perempuan bukannya tidak emosional, tetapi mereka telah belajar memahami diri dan mengendalikan perasaan mereka. Perempuan yang berprofesi sebagai pemimpin harus tangguh bukan hanya secara fisik tapi juga secara psikologis dan secara emosionil, sehingga apapun yang terjadi tidak membuat perempuan lemah. Memang terkadang sulit untuk tetap sensitif terhadap sesuatu yangt sangat penting bagi orang lain, saat apapun yang kita lakukan sepertinya menyepelekan apa yang mereka anggap penting. Itulah perempuan, diciptakan sabagai makhluk yang unik, tetapi dihadapan sang Pencipta setiap manusia sama berharganya. Setiap manusia laki-laki dan perempuan, melakukan pekerjaan dan rencana-Nya bagi dunia ini.
You could certainly see your enthusiasm within the article
you write. The arena hopes for more passionate writers like you who are not afraid to say how they believe.
Always follow your heart. 100% pure raspberry ketones 500 mg – Raspberry Ketone – raspberry ketone
weight loss kit gcx
Hi! This is kind of off topic but I need some guidance from an established blog.
Is it very difficult to set up your own blog? I’m not very techincal but I can figure things out pretty fast. I’m thinking about creating my own but I’m not sure where to begin. Do you have any ideas or suggestions? Cheers
First of all I want to say wonderful blog! I had a quick question that I’d like to ask if
you do not mind. I was interested to find out how you center yourself and clear
your head before writing. I’ve had a tough time clearing my thoughts in
getting my ideas out there. I truly do take pleasure in writing
however it just seems like the first 10 to 15 minutes are
usually wasted just trying to figure out how to begin.
Any recommendations or hints? Kudos!